“Engkau yang sedang berusaha mengenali wajah cinta…”
Engkau akan mengetahui itu cinta, jika kebersamaan
dengannya mendetikkan tahun dan perpisahan dengannya menahunkan detik.
Engkau akan mengenali itu cinta, jika engkau menjadi
lebih ceria, lebih kuat, lebih tabah, lebih bersemangat dan lebih berharapan
karenanya.
Engkau akan mengenali itu cinta, jika tidak ada keindahan
yang mengalahkan imajinasi mutentangnya, dan tidak ada langit yang bias
mengatapi ketinggian impianmu didalamnya.
Dan engkau pasti akan mengenali itu cinta, jika tidak ada
kepedihan yang lebih menyayat dan kekecewaan yang lebih menerpurukkan daripada
pengkhianatan didalamnya.
Cinta menuntunmu untuk menemukan nilai terindah impianm,
kemampuan tertinggi dari imajinasimu, dan kekuatan terbesar dari hatimu.
Dan dari waktu ke
waktu, cinta akan menyayat dinding jantungmu, menguliti hatimu, dan mengoyak
impianmu untuk memeriksa kedalaman dari kesedihan yang mewaduki air matamu.
Tapi luka karena cinta, bukanlah luka yang mencacatkan,
tapi yang menuntunmu untuk mengenali keindahan asli dari jiwamu.
“sesungguhnya
engkau mengenali cinta dari keindahan yang disebabkannya atas jiwamu.”